Wisata
Beberapa Tempat Wisata di Riau yang Bisa Anda kunjungi
Kolam Pancing Alam Mayang
Kolam Pancing Alam Mayang yang memang disiapkan sebagai salah satu tujuan wisata andalan Pekanbaru, Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Disini tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam yang siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan. Tidak hanya itu kini Alam Mayang Pekanbaru juga menyediakan tempat outbond seperti gambar disamping.
Tujuan rekreasi alam ini terbukti sangat diminati bahkan warga dari luar kota Pekanbaru juga banyak berekreasi disana, karena suasananya yang sejuk dan nyaman hingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dan kegiatan, tidak hanya untuk memancing.
Pacu Jalur Kuantan Singingi
Wisata Riau - Festival Pacu Jalursalah satu tujuan Wisata Riauyang masuk agenda Kalender Wisata Nasional, bahkan dijual untuk pariwisata internasional dalam Visit Indoensia Year 2008 serta Visit Riau 2009.
Pacu Jalur adalah perlombaan tradisional Kabupaten Kuantan Sengingi. Nama "Pacu Jalur" merupakan sebutan dari sampan panjang dengan nama Jalur yang digunakan untuk berpacu atau berlomba. Untuk tahun ini sudah dimulai sejak Rabu (20/8) lalu dan bekahir pada Minggu 24 Agustus.
Satu Jalur terdiri 50-an orang, dan mereka mendayung semua, kecuali dua orang yaitu satu anak kecil diujung depan sampan yang terkadang berdiri dan menari-menari mengikut irama dayung dan satu lagi berdiri seperti Pawang. Dia berperan sebagai pemberi irama dayung, sang Pawang bukan orang sembarangan karena tugasnya tidak mudah dalam bersinergi dengan lajunya Jalur karena perlombaan Pacu Jalur ini sangat sarat dengan nilai Magis.
Mereka berpacu di Sungai Kuantan yang dikenal dengan nama Batang Kuantan. Lintasan pacu kurang lebih 2 km. Aba-aba start, dengan meriam bambu, dimulai apabila ujung depan semua jalur sudah benar-benar pada satu garis lurus, memang tidak mudah melihat arus sungai yang tidak tenang.
Nah setelah melewati garis finish, semua peserta Pacu Jalur berputar balik dan menjalankan jalurnya lebih pelan ketika melewati Tribun VIP. Untuk final tahun 2008 yang mengisi tribun VIP Pacu Jalur adalah Sukarmis, Bupati Kuantan Sengingi saat ini. Hadiah untuk para juaranya lomba Pacu Jalur ini biasanya adalah berupa sapi atau kerbau yang jumlahnya bisa 7 ekor per jalur.
Balimau Kasai, Mandi Potang Balimau
Wisata Riau - Ada yang membuat beda Kabupaten Kampar dengan daerah lain, khususnya di Riau. Selain bahasanya yang unik-bahasa Ocu- di daerah ini ada sebuah tradisi sebelum memasuki bulan Puasa Ramadhan, yaitu tradisiMandi Potang Balimau. Dalam bahasa Ocu, kata Potang tersebut memiliki beberapa makna, pertama artinya “kemarin”, dan arti yang kedua adalah sore atau senja.
Sedangkan Balimau artinya menggunakan Limau atau jeruk - dalam hal ini jeruk nipis - yang telah iris dan direbus.
Jika diartikan, Mandi Potang Balimau adalah mandi yang dilakukan oleh masyarakat Kamparpada sore hari menjelang masuknya tanggal 1 Ramadhan, dengan menggunakan limau. Mandi Potang Balimau ini dilakukan di tepian sungai Kampar-sebuah sungai terpanjang di Riau- dengan airnya yang jernih. Ada juga yang menyebutkan mandi balimau dengan sebutan mandi Balimau Kasai. Selain di Sungai Kampar, ada juga masyarakat yang melakukannya di rumah-rumah sendiri.
Digunakan Limau tujuannya adalah untuk membersihkan kulit kepala dari ketombe, membersihkan kuku jari kaki dan tangan. Sedangkan Kasai yang terbuat dari beras dan kunyit yang dihaluskan, berfungsi sebagai menghaluskan kulit dan muka. Mungkin zaman sekarang tepatnya luluran. Tradisi ini sudah lama dilakukan secara turun-temurun. Tidak ada yang tahu kapan persis adanya tradisi ini. Akan tetapi kemungkinan besar kegiatan tradisional ini telah dilakukan ratusan tahun yang lalu. Tapi mulai dijadikan sebagai sebuah even wisata dilakukan belasan atau 20 tahun yang lalu.
Selain itu jika ingin mandi di sungai ini, jangan pernah bergabung dengan para wanita, karena antara ‘topian” (tempat mandi) laki-laki dengan perempuan ada tempat khusus, yaitu antara tempat lak-laki dengan perempuan berjarak sekitar 20 meter dan selang-seling. Dalam Mandi Balimau Kasai pada awalnya tidak dilakukan secara bercampur antara laki-laki dengan perempuan, akan tetapi akhir-akhir ini hal tersebut sudah tidak diindahkan lagi.
Kalau kita lihat apa yang terjadi saat ini, tradisi Mandi Potang Balimau Kasai, sudah sangat jauh dilencengkan. Kita hanya akan melihat kegiatan yang sifatnya hura-hura dan pergaulan yang tidak sepantasnya dilakukan didepan umum. Bahkan yang memalukan adalah mandi bersamaan yang dilakukan anak muda laki-laki dengan perempuan dan juga mabuk mabukan. Padahal dulunya, tradisi ini merupakan hal yang tergolong sakral. Sebelum memasuki bulan puasa atau sebelum magrib, anak, anak kemenakan dan menantu atau juga yang tua serta murid, akan mendatangi orang tua, mertua, mamak (paman), kepala adapt, atau guru mereka dalam rangka meminta maaf menjelang masuk bulan suci.
Kedatangan generasi muda menjenguk orang tua akan disertai dengan iring-iringan dan membawa bahan Limau dan Kasai, serta membawa jambau (makan-makanan). Akan tetapi jangan harap hal semacan ini akan dijumpai. Jika anda datang ke Kampar, anda mungkin hanya menjumpai tempat-tempat hiburan yang dikerumuni masyarakat dan tidak akan mengisyaratkan akan memasuki bulan Ramadhan.
Bakar Tongkang - Visit Riau
RIAU - In the date 16 months 5 calendars imlek, in Bagansiapiapi each year was carried out by the traditional ceremony the descendants's community Tiong Hoa that was mentioned Five Ge Lak, or that was usual in knew in the Malay social circle with the ceremony burnt Tongkang.
This Bakar Tongkang ceremony was the worship ceremony against the god of sea or the god Kie Ong Ya that controlled the ocean.
Dimana setiap tanggal 16 bulan 5 penanggalan imlek adalah merupakan hari ulang tahun dewa Kie Ong Ya, sehingga upacara itu disebut dengan Go Ge Cap Lak.
Kembali ke bahasa Indonesia. Nah, Orang-orang yang datang ke kota Bagansiapiapi pada acara berlangsung tidak hanya berasal dari desa-desa atau nelayan disekitar bagansiapiapi lho!, tapi juga datang dari kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, dan lain sebagainya. Bahkan banyak pula yang datang dari manca Negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Taiwan.
Melihat dari potensi yang ada, maka Ritual Bakar Tongkang ini mempunyai dari tarik yang sangat besar, oleh karena itulah upacara bakar tongkang ini dikembangkan dan dikemas menjadi suatu event wisata andalan bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang masuk dalam proposal Visit Indoensia Year 2008 ini, juga masuk Agenda Visit Riau 2009.
Taman Marga Satwa Kasang Kulim (Kasang Kulim Zoo)
PEKANBARU - Taman Marga Satwa Kasang Kulim adalah satu-satunya kebun binatang yang terdapat di kota bertuah Pekanbaru. Menurut Agusti, pengelolanya Kasang Kulim berdiri pada tahun 1993.Kasang Kuli is single zoo in Pekanbaru, no another and builded in 1993
Sebagaimana kebun binatang lainnyaKasang Kulim dihuni beberapa hewan yang layak dikunjungi seperti: Burung, Harimau, Singa, Gajah, Orang utan, Beruang, Rusa, Ular, Kuda Nil ( Primadona Kasang Kulim), Buaya, Kera, Monyet dan yang lainnya. In Kasang Kulim Zoo
live several animals like Birds, Sumatra Tigers, Lions, Elephant, Orang utan, Snake and etc.
Kebun binatang Kasang Kulim ini berlokasi di Desa Kubangraya, Kec. Siak Hulu, dapat dicapai dari pusat kota Pekanbaru dengan kendaraan roda dua dalam waktu tempuh 15 menit. Lokasi terhampar dilahan seluas 17 hektar yang didukung dengnan fasilitas yang memadai. Seperti: tempat parkir yang luas, taman bermain anak-anak, kolam renang, panggung untuk pertunjukan (lho, nggak ngamuk tuh harimaunya), kolam hias dan lain-lain. Kasang Kulim is near from town center, only 15 minutes by motorcycle. Feature: Large Parking Area, playground for childern, Swimming Pool, and Stage for Show. The Zoo located in South Pekanbaru.
Penamaan taman margasatwa ini sendiri diambil dari tempat asal berdirinya yang dulu merupakan tempat untuk berladang "Kasang". Saat liburan kunjungan diatas 500 orang dan hari-hari biasa hanya 50 hingga 200 pengunjung. Untuk hiburan lebih bagi para pengunjung diwaktu-waktu tertentu, pengelola menggelar panggung hiburan, bahkan mendatangkannya dari Padang, Medan dan Jakarta.
Wisata Riau: Danau Buatan Lembah Sari Pekanbaru
Wisata Riau - Wisata Danau Buatan Lembah Sari merupakan salah satu tempat wisata Pekanbaru yang bernuansa alami. Tujuan wisata yang satu ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru, Riau. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.
Pemandangan alam sekitar Danau Buatan Lembah Sari ini memiliki panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain. Saat ini banyak sekali investor tertarik ingin menanamkan modal mereka di danau ini. Apa jadinya 3-4 tahun ke depan danau ini ya..?.
Saat ini objek wisata Riau ini sedang direnovasi dengan biaya jutaan dollar guna diubah menjadi lokasi tujuan Wisata andalan Riau. Semoga lokasi Wisata Riau ini benar-benar menjadi objek Wisata Riau yang paling diminati.
Taman Putri Kaca Mayang, Rekreasi Favorite Liburan..
Satu lagi tempat rekreasi favorit keluarga di kota Pekanbaru.Taman Putri Kaca Mayang, satu-satunya taman hiburan yang terletak di pusat kota Pekanbaru. Sehingga apabila hari libur seperti hari Raya Idul Fitri ini, jangan heran jiga di Bundaran Air Mancur agak macet karena banyaknya kendaraan pengunjung yang parkir dan jajaan pedagang kaki lima.
Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada.
Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat rekreasi ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada, seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.
Istana Siak Sri Indrapura
Kabupaten Siak, memiliki beberapa bangunan megah bersejarah, sekarang difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan, toko oleh penduduk Siak. Salah satunya adalah peninggalan termasyur dengan bagunan bercirikan arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, plus Eropa, yaitu Istana Siak Sri Indrapura.
Sepanjang perkembangan sejarah bangsa Indonesia, telah banyak meninggalkan sisa-sisa kehidupan pemberi corak khas pada kebudayaan bangsa di Siak, salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura menjadi salah obyek wisata Riau.
Untuk dapat melihat Bangunan bangunan Melayu zaman/tempo dulu dijuluki juga sebagai ‘Istana Matahari Timur’, jarak tempuh dari sebelah timur Pekanbaru mencapai empat jam perjalanan melalui sungai hingga menuju Kabupaten Siak Sri Indrapura.
" Istana Matahari Timur " atau disebut juga Asserayah Hasyimiah atau ini dibangun oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman. Arsitektur bangunan merupakan gabungan antara arsitektur Melayu, Arab, Eropa. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu Istana.
Banguna Istana Siak bersejarah tersebut selesai pada tahun 1893. Pada dinding istana dihiasi dengan keramik khusus didatangkan buatan Prancis. Beberapa koleksi benda antik Istana, kini disimpan Museum Nasional Jakarta, Istananya sendiri menyimpan duplikat dari koleksi tersebut.
Diantara koleksi benda antik Istana Siak adalah: Keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi kristal dibuat tahun 1896, Patung perunggu Ratu Wihemina merupakan hadiah Kerajaan Belanda, patung pualam Sultan Syarim Hasim I bermata berlian dibuat pada tahun 1889, perkakas seperti sendok, piring, gelas-cangkir berlambangkan Kerajaan Siak masih terdapat dalam Istana.
Dipuncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana. Sekitar istana masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, disebelah kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara.
Beberapa bangunan sejarah lainnya tak hanya Istana Siak dapat juga dilihat sekitar bangunan:
Jembatan Siak
Jembatan Istana Siak berada sekitar 100 meter disebelah Tenggara kompleks Istana Siak Sri Indrapura. Jembatan tersebut berangka tahun 1899. Dibawah jembatan istana terdapat sungai (parit), diduga dulu sekaligus sebagai parit pertahanan kompleks istana.
Balai Kerapatan
Balai Kerapatan Tinggi Siak pada masa pemerintahan Sultan Assyaidisyarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889. Bangunan istana menghadap kearah sungai (selatan). Tangga masuk bangunan terbuat dari beton. Balai Kerapatan tinggi Siak dahulu berfungsi sebagai tempat pertemuan (sidang) Sultan dengan Panglima-panglimanya.
Bangunan bertingkat 2, denah persegi 4, berukuran 30, 8 X 30, 2 m dengan tiang utama berupa pilar berbentuk silinder. Lantai bawah bangunan terdiri dari 7 ruang dan lantai atas 3 ruang.
Masjid Syahabuddin
Merupakan masjid Kerajaan Siak, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Kasim I. Masjid berdenah 21, 6 X 18, 5 m. Bangunan masjid telah berkali-kali mengalami perbaikan tetapi masih mempertahankan bentuk aslinya.
Makam Sultan Kasim II
Terletak dibelakang masjid Syahabuddin, dimakamkan Sultan Kasim II (Sultan terakhir mangkat pada 23 April 1968. Jirat makam sultan berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran panjang 305 cm. Lebar 153 cm. Dan tinggi 110 m. Nisannya dari kayu berukir motif suluran –suluran. Bentuknya bulat silinder bersudut 8 dengan diameter 26 cm dan kelopak bunga teratai.
Masjid Jami' Air Tiris, Kampar - Wisata Riau
Wisata Riau - Masyarakat Riau, khususnya Kampar juga memiliki sebuah masjid kebanggaan nan bersejarah selain ICB yang berdiri kokoh dengan megahnya baru-baru ini.
Bangunan ini adalah Mesjid Jami’ yang berlokasi di Air Tiris Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.
Lokasi Mesjid Jami’ dekat dengan Pasar Air Tiris Kecamatan Kampar, mesjid ini juga memiliki keunikan tersendiri dalam hal arsitektur jika dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain di Propinsi Riau. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901.
Pada puncak atapnya terdapat tingkatan menara yang cukup tinggi dan bahan bangunannya terbuat dari kayu tanpa menggunakan paku besi, alias hanya menggunakan pasak kayu sebagai ganti paku.
Saat ini Mesjid Jami' Air Tiris, Kampar masih dipertahankan bentuk aslinya.
Jika anda sampai kesana anda akan menemui dinding masjid yang terbuat dari papan yang diukir. Atau bahkan tiang empatnya masih ada bekas tarahan seperti awal pembangunannya.
Di luar mesjid terdapat sebuah sumur yang di dalamnya terendam batu besar yang mirip dengan kepala kerbau. Konon, batu tersebut selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya.
Oleh masyarakat tempatan, mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya.
Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.
Masjid Jami' didirikan oleh masyarakat Air Tiris yang pada waktu itu dipimpin oleh Engku Mudo Sangkal, seorang yang sangat dihormati dan panutan kampung. Jami' sendiri memiliki arti ramai atau selalu ramai, atau selalu dikunjungi.
Sumber :http://www.pekanbaruriau.com/
0 komentar: