Hutan Bakau di Indragiri Hilir Hampir Punah
Hutan mangrove (bakau) di Kabupaten Indragiri Hilir, kondisinya kini kian hari semakin parah.
Hal itu dikarenakan eksploitasi besar-besaran baik yang dilakukan oleh masyarakat, terlebih lagi dari pihak perusahaan.
Mulai dari keperluan bahan bangunan, hingga sampai pada keperluan industri.
Akibat dari eksploitasi tersebut akhirnya memberikan dampak yang cukup signifikan, mulai dari rusaknya habitat dan ekosistem mangrove dan fauna yang tergantung di dalamnya, lebih-lebih lagi kerusakan mangrove tentunya makin mempercepat abrasi daratan untuk daerah pesisir.
Salah seorang tokoh warga Concong Zainudin kepada RPG mengungkapkan, makin cepatnya proses abrasi di kawasan pesisir, dikarenakan hutan mangrove makin berkurang. Padahal salah satu fungsi hutan mangrove adalah penahan pantai dari serangan dan hempasan ombak laut.
‘’Jika hutan mangrove terus di eksploitasi seperti sekarang ini, tanpa memikirkan pelestariannya, ke depan sudah barang tentu banyak daratan yang tenggelam oleh terjangan abrasi. Itu sekarang sudah sangat dirasakan, di mana banyak lahan perkebunan masyarakat yang tergenang oleh air laut, akibat tidak adanya lagi tanaman yang menahannya,’’ kata Zainudin.
Saat ini dikatakan Zainudin lagi, mangrove yang masih tersedia hampir di sepanjang bibir pantai paling ada hanya berkisar antara 30-50 meter.
Sedangkan bagian dalamnya hampir semuanya sudah diambil, baik oleh masyarakat maupun pihak perusahaan.
‘’Untuk itu mulai dari sekarang harus ada upaya menyeluruh dari seluruh elemen di daerah ini untuk menyelamatkan hutan mangrove. Kalau tidak, ke depan nanti jangan sampai kita menyesali buah dari perbuatan yang telah kita lakukan,’’ katanya.
Pantauan RPG selama ini hampir di sepanjang sungai yang ada kondisi mangrove Inhil sangat mengkhawatirkan.
Meski ada upaya dari Dinas Kehutanan untuk melakukan kegiatan reboisasi, tapi itu sangat tidak sebanding dengan pembabatan hutan mangrove dalam setiap tahunnya.
Makanya dalam setiap tahun luas hutan mangrove terus berkurang.(azf)
0 komentar: